Padamasa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Jika Gujarat adalah pusat Islam, yang dari tempat itu para penyebar Islam tepat dengan tanggal 1 Sura tahun 1555 Jawa (8 Agustus 1633). Masih terdapat beberapa
Jawabanyang tepat adalah opsi A. Untuk lebih jelasnya, yukk pahami penjelasan berikut ini. Islam datang dan mulai berkembang pada abad ke 7, dibuktikan berita Cina dari Dinasti Tang yang menjelaskan pada tahun 674 masehi ditemukan perkampungan orang-orang Arab di pantai barat Sumatera dengan nama Barus atau Fansur.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, dibawah ini, pernyataan yang tepat terkait masuknya islam ke indonesia adalah proses penyebaran islam berjalan secara bertahap. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Di antara pilihan-pilihan berikut ini, manakah yang bukan saluran penyebaran agama islam di
Shareto Twitter Share to Facebook. Berikut adalah soal ulangan umum bahasa Indonesia untuk kelas 11 semester 2. Pembahasan soal sedang dalam proses pengerjaan. Jumlah soal sebanyak 50 soal. Jika kamu ingin berlatih mengerjakan soal ini, siapkan selembar kertas dan tulis jawabannya disana. Selamat mengerjakan!
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Pernyataan yg tepat mengenai penyebaran Islam di Indonesia adalah….pernyataan yg tepat mengenai penyebaran islam di indonesiaPenyebaran Islam di Indonesia memerlukan proses panjang pernyataan sempurna mengenai penyebaran Islam di Indonesia yaitu. . . A. Kebudayaan Islam sulit berasilmilasi dgn kebudayaan Indonesia B. Kebudayaan Islam memperkaya & mempeluas kebudayaan Indonesia C. Kebudayaan Islam menyingkirkan kebudayaan yg sudah ada sebelumnya D. Kebudayaan Islam berkembang sendiri tanpa menggangu kebudayaan lainpernyataan yg sempurna tentang penyebaran Islam di Indonesia yakni Islam mengalami kesulitan berasimilasi dgn kebudayaan Indonesia Islam memperkaya & memperluas kebudayaan Indonesia Islam menyingkirkan kebudayaan yg sudah ada sebelumnya Islam berkembang sendiri tanpa mengusik kebudayaan lainpernyataan yg sempurna mengenai penyebaran Islam di Indonesia yakni Diindonesia itu secara umum dikuasai agama islam paling banyak islam Maaaf klo salah pernyataan yg tepat mengenai penyebaran islam di indonesia islam disebaekan oleh nabi muhamad SAW Penyebaran Islam di Indonesia memerlukan proses panjang pernyataan sempurna mengenai penyebaran Islam di Indonesia yaitu. . .A. Kebudayaan Islam sulit berasilmilasi dgn kebudayaan IndonesiaB. Kebudayaan Islam memperkaya & mempeluas kebudayaan IndonesiaC. Kebudayaan Islam menyingkirkan kebudayaan yg sudah ada sebelumnyaD. Kebudayaan Islam berkembang sendiri tanpa menggangu kebudayaan lain Jawaban jawaban islam memperkaya & memperluas kebudayaan indonesia Penjelasan hapus balasan orang yg ananda kira salat pernyataan yg benar yakni sama saja dgn pengguna Wargamasyarakatorg yg menjawab pernyataan yg sempurna tentang penyebaran Islam di Indonesia yakni Islam mengalami kesulitan berasimilasi dgn kebudayaan Indonesia Islam memperkaya & memperluas kebudayaan Indonesia Islam menyingkirkan kebudayaan yg sudah ada sebelumnya Islam berkembang sendiri tanpa mengusik kebudayaan lain maaf kalo gak salah jawabannya D pernyataan yg sempurna mengenai penyebaran Islam di Indonesia yakni penyebaran di indonesia yg paling populer disebar oleh 9 wali lebih di kenal dgn wali songo
Daftar isi1. Jalur Perdagangan 2. Saluran Perkawinan 3. Jalur Pendidikan 4. Jalur Kesenian5. Saluran Politik6. Saluran TasawufAgama adalah kepercayaan terhadap Tuhan yang diyakininya sebagai kekuatan tertinggi. Di Indonesia sendiri ada 6 agama yang secara resmi diakui oleh pemerintah yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dari ke 6 agama tersebut, agama yang banyak dipeluk oleh warga negara RI adalah Islam. Islam adalah salah satu agama misionaris yang artinya pemeluknya wajib menyebarkan ajaran tersebut. Oleh sebab itu agama yang lahir di tanah Arab ini menyebar ke seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Dalam menyebarkan suatu ajaran tentu menggunakan metode tertentu yang dirasa paling tepat agar dapat diterima dengan baik. Berikut ini adalah metode yang digunakan para pendakwah dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. 1. Jalur Perdagangan Islam diketahui masuk pertama kali di Nusantara adalah di pulau Sumatera sekitar abad ke 7 Masehi. Hal ini berdasarkan pada kampung Barus-Fansur yang berlokasi di paling ujung barat pulau Sumatera. Desa ini dianggap sebagai perkampungan muslim tertua di Nusantara. Jalur perdagangan dianggap sebagai langkah awal dari proses tersebarnya ajaran Islam. Ajaran nabi Muhammad ini sampai di pulau Sumatera melalui perdagangan yang dilakukan oleh bangsa Asing seperti Gujarat, Malabar, China, Persia hingga Benggali atau Bangladesh. Mereka bisa singgah di Sumatera karena posisi pulau ini ada di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan global. Pernyataan tersebut didukung oleh seorang penjelajah dari Portugis yakni Thome Pires yang singgah di Malaka dan Jawa pada tahun 1512 hingga 1515. Ia mengatakan bahwa Nusantara pada saat abad ke 7 sampai ke 16 merupakan tempat yang ramai para pedagang asing. Penyebaran agama Islam semakin mudah tersebar karena kerajaan Hindu Budha yakni Sriwijaya mendapat serangan dari India. Selain melalui Selat Malaka, para pedagang asing juga memanfaatkan jalur Sutra yang merupakan jalur perdagangan rempah-rempah yang menghubungkan China dengan Eropa. Oleh sebab itu lah sebagian besar pusat penyebaran agama Islam berada di wilayah pesisir seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. 2. Saluran Perkawinan Tahap selanjutnya setelah perdagangan adalah melalui saluran pernikahan. Dimana para pedagang umumnya melakukan perjalanan air yang sangat bergantung pada kondisi angin. Angin yang cocok untuk berlayar akan datang dalam kurun waktu 6 bulan sekali. Ini artinya pedagang yang singgah di suatu tempat akan menetap paling tidak selama 6 bulan atau bahkan itu mereka yang berasal dari negara yang sama mendirikan perkampungan. Pada masa ini banyak pedagang asing yang melakukan pernikahan dengan penduduk lokal. Dalam Islam perkawinan tidak akan sah jika dilakukan dengan yang bukan muslim. Dengan kata lain, jika ingin menikah maka orang yang bukan muslim tersebut harus masuk Islam terlebih dahulu dengan membaca dua kalimat Syahadat. Proses masuk ke agama tergolong mudah sehingga banyak yang melakukannya. Semakin banyak yang melakukan perkawinan maka semakin banyak pula keturunan-keturunan Islam nantinya. Pernikahan tersebut tidak hanya dilangsungkan dengan penduduk biasa melainkan para saudagar menikahi anak-anak bangsawan. Contohnya adalah Sunan Gunung Jati yang menikahi Putri Kawunganten yang merupakan keturunan dari Pakuan Pajajaran. Hal itu memudahkan pengaruh Islam masuk ke kerajaan bahkan yang bercorak Hindu-Budha. Seiring berjalannya waktu anggota kerajaan yang lain pun memeluk agama Islam bahkan merubah corak kerajaan menjadi kerajaan Islam. 3. Jalur Pendidikan Dalam Islam siapa saja dan dari golongan manapun boleh menyebarkan agama Islam. Salah satu yang paling berperan adalah para ulama atau pendakwah yang menyebarkan ajaran melalui jalur pendidikan. Tokoh-tokoh agama mengajarkan kepada masyarakat Indonesia dengan tidak mengenal tempat dan waktu. Dimana ada pertemuan antar pendakwah dengan para pedagang, mubalig dan penduduk lainnya maka disana terjadilah pengajaran Islam. Dalam menyebarkan ajaran pun tidak langsung dalam skala besar melainkan dari lingkungan kecil dulu seperti keluarga, surau, masjid barulah mendirikan pondok pesantren hingga para bangsawan. Dari adanya pondok pesantren yakni tempat khusus untuk mendalami ilmu agama Islam ini banyak meluluskan pada ulama, mubaligh dan tokoh agama yang kelak akan penerus dalam menyebarkan agama islam. Berdasarkan catatan dari Ibnu Batutah, Islam di Nusantara pada awalnya tersebar melalui kerajaan-kerajaan seperti Perlak dan Kerajaan Samudera Pasai. Penyebaran kemudian meluas ke Pulau Jawa melalui pendidikan yang dilakukan oleh 9 tokoh yang kemudian dikenal sebagai Wali Songo. Pada masa Wali Songo, Islam berdampingan dengan ajaran Hindu-Budha. Namun para Wali Songo tidak menghilangkan ajaran Hindu-Budha melainkan mengakultrasikannya dengan nilai-nilai Islam. Salah satu ahli sejarah mengatakan bahwa pesantren merupakan bentuk akulturasi Hindu-Budha dengan Islam dimana awalnya berupa padepokan kemudian diganti namanya menjadi Jalur KesenianMetode lain yang digunakan dalam menyebarkan agama Islam adalah melalui jalur kesenian. Jalur ini pun masih bagian dari akulturasi dari Hindu-Budha dengan Islam. Para Sunan dari Wali Songo pun turut menyebarkan ajaran Islam melalui jalur kesenian ini. Jalur kesenian yang dimaksud sangatlah bervariasi mulai dari seni bangunan, seni pahat atau ukir, tari, musik, dan sastra. Dari sekian banyak macam seni yang paling terkenal adalah melalui seni pertunjukan wayang dan musik. Contohnya adalah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga yang aktif berdakwah melalui wayang yaitu dengan mengubah tokoh-tokoh dalam pewayangan Mahabarata dan Ramayana menjadi tokoh pahlawan dan simbol dalam agama Islam. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya tokoh bernama Kalimasada yang digambarkan sebagai senjata paling ampuh. Nama tersebut diambil dari “Kalimat Syahadat” yakni rukun Islam yang pertama. Karya lain dari Sunan Kalijaga dalam bentuk seni budaya adalah baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, dan lakon wayang Petruk Jadi Raja. Dakwah melalui kesenian juga ditempuh oleh Sunan Bonang yang berdakwa di Jawa Timur. Putra dari Sunan Ampel ini menciptakan lagu-lagu bernuansa Islami seperti dalam lagu Tombo Ati dan Gending Durma. Disisi lain, Sunan Bonang juga menyampaikan pesan dan ajaran agama islam melalui karya sastra seperti pada kitab primbon yang dibuat pada abad ke 16, menerjemahkan kitab tasawuf dari bahasa Melayu ke dalam bahasa daerah, hikayat yang ditulis menggunakan berbagai aksara seperti huruf daerah dan Arab, serta kitab gending Sunan Sunan Bonang juga dilakukan oleh Sunan Giri dengan lagunya yang berjudul menciptakan Gending Asmaradana dan Pucung. Cara ini dianggap sangat efektif dan mudah diterima oleh masyarakat. 5. Saluran PolitikSaluran politik juga ditempuh dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia. Pada masa awal masuknya Islam ke Nusantara, mayoritas masyarakatnya adalah pemeluk Hindu-Budha. Hal itu dikarenakan Nusantara berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Penduduk di Nusantara adalah orang-orang yang sangat patuh terhadap pemimpinnya begitu juga dengan kepercayaan yang dianutnya. Mereka akan cenderung mengikuti kepercayaan yang diimani oleh sang raja. Oleh sebab itu jalur politik juga ditempuh agar proses penyebaran Islam lebih cepat. Penyebaran agama Islam melalui politik dapat dilihat dari Kesultanan Demak yang mengirimkan panglima pasukannya yakni Fatahillah. Fatahillah dan pasukannya diperintah untuk menduduki wilayah Jawa Barat sekaligus berdakwah di sana. Kerajaan Islam Lainnya juga melakukan perluasan wilayah kekuasaannya. 6. Saluran TasawufSaluran tasawuf adalah jalan yang ditempuh dalam menyebarkan agama Islam kepada orang-orang yang sudah mengetahui dasar-dasar ketuhanan. Sebab tasawuf adalah cabang ilmu tentang mensucikan diri dan mendekat diri kepada sang pencipta yakni Allah subhanahu wata’ala. Pendakwah yang memilih metode ini adalah para tokoh Sufi yakni orang yang ahli dalam bidang tasawuf. Gaya hidup yang sederhana dan tidak mengedepankan kepentingan duniawi serta sosok para Sufi yang bersahaja menjadi daya tarik sendiri sehingga banyak yang tertarik. Orang-orang yang memperdalam ilmu ini cenderung akan mematuhi guru mereka sehingga akan menjadi penerus dalam berdakwah. Dengan begitu cara ini sangat efektif untuk mempercepat penyebaran ajaran agama Islam. Berbeda dengan jalur perdagangan yang sudah ada sejak awal masuknya Islam di Nusantara, saluran tasawuf diperkirakan baru digunakan pada abad ke-13 dan mencapai puncaknya pada abad ke-17. Adapun tokoh Sufi besar dari Indonesia antara lain Hamzah Fansuri, Syamsuddin As Sumatrani, Nur al Din al Raniri, Abdul al Rauf, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Bonang. Sementara itu mazhab yang paling berpengaruh adalah mazhab Imam Syafi’i dan masih digunakan hingga saat ini.
Umat Islam memadati Masjid Raya Baiturrahman untuk melaksanakan ibadah shalat Id. Foto ANTARA FOTO/ Irwansyah PutraIndonesia merupakan negara dengan jumlah pemeluk agama Islam terbesar, yakni 12,7% dari populasi total umat Muslim di seluruh dunia. Padahal, Islam diperkirakan baru masuk ke Nusantara sekitar abad ke-7. Jauh sebelumnya, peradaban Hindu-Budha telah mengakar kuat di Bumi Pertiwi. Islam diperkirakan dapat berkembang luas di Indonesia karena memanfaatkan dakwah yang bersifat adaptif terhadap karakteristik masyarakat lokal. Penyebaran ini juga dilakukan secara periodik selama berabad-abad. Maka lambat laun ajaran Islam pun dapat diterima oleh penduduk lokal. Menurut para sejarawan, terdapat setidaknya enam media untuk berdakwah. Sarana dakwah tersebut meliputi Perdagangan Mengutip dari buku Arkeologi Islam Nusantara karya Tjandrasasmita, pembawa agama Islam pada masa-masa permulaan adalah golongan pedagang. Ini terjadi sekitar abad 7-16 M. Saat itu kepulauan Nusantara merupakan kawasan perdagangan internasional yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai bangsa, termasuk Arab, Persia, dan Gujarat. Hubungan perdagangan ini dimanfaatkan oleh para pedagang muslim sebagai media akad pada nikah massal di Bandung. Foto Irfan Adi Saputra/ kumparanPara pedagang muslim memiliki status sosial dan ekonomi yang relatif lebih baik daripada penduduk pribumi. Ini menyebabkan banyak penduduk yang tertarik untuk menjadi isteri-isteri para pedagang muslim. Melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim. Alhasil, komunitas Islam makin luas. Pada akhirnya timbul kampung-kampung dan pusat-pusat kekuasaan Islam. Mengutip dari jurnal Kajian Proses Islamisasi di Indonesia tulisan Latifa Dalimunthe, dakwah melaui perkawinan lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja karena mempercepat proses Islam Melalui PendidikanPenyebaran Islam melalui pendidikan awalnya terjadi di lingkungan keluarga, kemudian berkembang di surau, masjid, pesantren, dan akhirnya masuk di rumah para memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam. Para ahli agama mendidik santri tentang Islam. Setelah selesai menuntut ilmu para santri diharapkan dapat pulang ke kampung halaman untuk melanjutkan dakwah. Dengan cara ini agama Islam terus tersebar ke seluruh penjuru tasawuf hidup dalam kesederhanaan, selalu berusaha menghayati kehidupan masyarakat, dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakat. Mereka mengajarkan teosofi yang telah bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas masyarakat lokal. Dengan cara ini agama Islam lebih mudah dimengerti dan Kulit di Museum Wayang Indonesia Foto Fahrian Saleh/kumparanPara penyebar agama Islam memanfaatkan kebudayaan yang telah ada sebagai media untuk berdakwah. Strategi dakwah melalui kesenian ini di antaranya dilakukan oleh Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk untuk mengajarkan nilai-nilai Islam. Beliau merupakan tokoh pencipta layang Kalimasada dan lakon wayang 'Petruk Jadi Raja'.PolitikIlustrasi kerja sama politik. Foto FreepikStrategi dakwah melalui jalur politik memiliki efek besar. Jika suatu pemerintahan dipimpin oleh seorang raja yang telah menganut Islam, maka banyak rakyatnya yang secara sukarela memeluk agama yang sama dengan pemimpin mereka. Jika dakwah telah berhasil masuk dalam ranah politik, maka kebijakan-kebijakan kenegaraan dapat disinergikan dengan tujuan dakwah. Selain itu, strategi politik juga ditempuh melalui penaklukkan kerajaan non Islam oleh kerajaan Islam.
Pernyataan yang paling sesuai dengan masalah penyebaran Islam di Indonesia adalah.... a. kebudayaan Islam mengalami berbagai kesulitan berasimilasi dengan kebudayaan Hindu- Buddha yang telah ada sebelumnya b. kubudayaan Islam menambah kekayaan dan memperluas kebudayaan Indonesia c. kebudayaan Islam menyingkirkan kebudayaan yang telah ada sebelumnya d. kebudayaan Islam berkembang sendiri tanpa mengganggu kebudayaan lain Menurutku jawabannya yang d D .kebudayaan islam berkembang sendiri tanpa mengganggu kebudayaan lain
pernyataan yang tepat mengenai penyebaran islam di indonesia adalah